![]() |
Super Blue Blood Moon - Idaho State Journal |
Gerhana Bulan Total atau uper Blue Blood Moon akan terjadi di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Momen langka tersebut akan jatuh pada Rabu, 31 Januari 2018 atau bertepatan tanggal 14 Jumadil-Awwal 1439 H. mbakminah
Atas fenomena alam tersebut, seluruh umat Islam dianjurkan melakukan salat sunnah gerhana bulan secara berjamaah. Dan mereka juga diimbau untuk berzikir, istigfar, sedekah, dan beramal baik lainnya.
"Di samping itu, kami mengimbau agar umat Islam berdoa untuk keselamatan bangsa dan negara," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin.
Sementara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebut, gerhana bulan total kali ini sebagai peristiwa alam yang menarik. Untuk itu, sangat disayangkan jika momen tersebut dilewatkan.
Bahkan Badan Antariksa AS (NASA) menyebut fenomena yang dinamai ‘Super Blue Blood Moon’ itu disebut langka, karena gerhana bulan total terjadi bertepatan dengan fenomena ‘supermoon’ dan ‘blue moon’.
Berikut ini fakta unik dari fenomena gerhana bulan ‘Super Blue Blood Moon’ yang akan berlangsung besok, Rabu 31 Januari 2018:
1. Bulan Dekat dengan Bumi
Gerhana bulan total akan berlangsung pada 31 Januari 2018. Peristiwa tersebut terbilang langka karena gerhana terjadi saat Bulan berada dalam konfigurasi supermoon dan bluemoon.
Fenomena supermoon terjadi saat purnama berada dalam jarak terdekatnya dengan bumi sehingga ukuran bulan ini menjadi 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang daripada biasanya.
Bluemoon adalah bulan purnama yang terjadi dua kali dalam satu bulan kalender.
2. Gabungan 3 Fenomena Alam Sekaligus
Fenomena alam ini juga menggabungkan kejadian alam secara bersamaan, yaitu bluemoon, supermoon, dan gerhana bulan.
Bahkan, peristiwa itu disebut cukup langka. Hal ini dikarenakan peristiwa ini terakhir diamati pada 152 tahun yang lalu, lebih tepatnya pada 31 Maret 1866.
3. Bumi Tutupi Bulan
Gerhana bulan terjadi ketika saat bulan purnama bumi menutupi bulan, sehingga bulan tertutupi oleh bayangan bumi. Orbit bulan mengelilingi bumi berbentuk elips sehingga jarak bumi dengan bulan selalu berubah. Saat bulan berada di titik terdekat (perigee) dengan bumi bertepatan dengan bulan purnama terjadilah supermoon.
Fenomena yang berlangsung pada tanggal 31 Januari 2018 diawali dengan gerhana sebagian, diikuti gerhana total, gerhana parsial lagi, dan bulan sepenuhnya terlepas dari bayangan bumi.
4. Bisa Diamati Belahan Dunia
Tidak seperti gerhana matahari yang hanya bisa diamati di daerah yang sangat terbatas, gerhana bulan ini bisa diamati dari sebagian besar permukaan bumi, yaitu dari daerah Asia, Amerika Utara, Siberia Timur, dan Samudra Pasifik.
Tetapi, gerhana ini tidak akan terlihat dari sebagian besar Amerika Selatan dan juga Afrika.
5. Berlangsung Selama Empat Jam
Proses gerhana Bulan ini terbagi menjadi beberapa fase, yaitu gerhana parsial, gerhana total, dan gerhana parsial. Proses gerhana diperkirakan akan berlangsung sekitar empat jam.
Untuk yang ingin mengamati gerhana besok hari di daerah Indonesia waktu Indonesia bagian barat, berikut ini tahap-tahapnya:
- Awal gerhana parsial terjadi pada 18.48 WIB
- Awal gerhana total terjadi pada 19.52 WIB
- Puncak gerhana terjadi pada 20.30 WIB
- Akhir totalitas terjadi pada 21.08 WIB
- Akhir gerhana terjadi pada parsial 22.11 WIB
Sumber: liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar