Pages

Tata Cara dan Niat Shalat Gerhana Bulan atau Solat Sunah khusuf

berdo'a, gerhana bulan
Ilsutrasi - Shutterstock

Pada malam nanti, Rabu (31/1/2018) akan terjadi gerhana bulan total atau Super Blue Blood Moon di sebagian wilayah Indonesia. mbakminah

Gerhana bulan dalam bahasa Arab disebut “khusuf”. Bagi seorang muslim, ketika terjadi fenomena gerhana bulan dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunah dua rakaat yakni shalat sunah khusuf. Shalat sunah ini terbilang sunah muakkad.

و) القسم الثاني من النفل ذي السبب المتقدم وهو ما تسن فيه الجماعة صلاة (الكسوفين) أي صلاة كسوف الشمس وصلاة خسوف القمر وهي سنة مؤكدة

Artinya, “Jenis kedua adalah shalat sunah karena suatu sebab terdahulu, yakni shalat sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah yaitu shalat dua gerhana, shalat gerhana bulan dan shalat gerhana matahari. Ini adalah shalat sunah yang sangat dianjurkan,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zein, Bandung, Al-Maarif, tanpa keterangan tahun, halaman 109).

Baca Juga: 5 Fakta Unik Gerhana Bulan 31 Januari 2018

Secara umum pelaksanaan shalat gerhana bulan diawali dengan shalat sunah dua rakaat dan setelahnya disusul dengan dua khutbah layaknya shalat Idul Fitri atau shalat Idul Adha di masjid jami. Hanya saja yang membedakan, setiap rakaat shalat gerhana bulan dikerjakan dua kali rukuk. Dan dua khutbah setelah shalat gerhana bulan atau gerhana matahari tidak dianjurkan takbir sebagaimana khutbah dua shalat Id.

Jamaah shalat gerhana bulan adalah semua umat Islam secara umum sebagai jamaah shalat Id. Sedangkan imamnya dianjurkan adalah pemerintah atau naib dari pemerintahan setempat.

Sebelum mengerjakan shalat khusuf ada baiknya imam atau jamaah melafalkan niat shalat gerhana terlebih dahulu.

Niat Shalat gerhana bulan atau shalat khusuf:


أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ

Yang artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

Tata cara shalat sunah gerhana bulan:


  1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
  2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
  3. Baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Al-Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang).
  4. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah.
  5. Itidal, bukan baca doa i’tidal, tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran atau selama surat itu.
  6. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al-Baqarah.
  7. Itidal. Baca doa i’tidal.
  8. Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
  9. Duduk di antara dua sujud
  10. Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
  11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
  12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada diri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan pada diri kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
  13. 13.Salam.
  14. 14.Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan taushiyah.
infografis, shalat gerhana bulan, solat gerhana, tata cara shalat gerhana bulan
 Infografis Tata Cara Shalat Gerhana Bulan - Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur


Apakah boleh dikerjakan dengan versi ringkas? Dalam artian seseorang membaca Surat Al-Fatihah saja sebanyak empat kali pada dua rakaat tersebut tanpa surat panjang seperti yang dianjurkan? Atau bolehkah mengganti surat panjang itu dengan surat pendek setiap kali selesai membaca Surat Al-Fatihah? Boleh saja. Ini lebih ringkas seperti keterangan Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin berikut ini.


ولو اقتصر على الفاتحة في كل قيام أجزأه، ولو اقتصر على سور قصار فلا بأس. ومقصود التطويل دوام الصلاة إلى الانجلاء

Artinya, “Jika seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Namun jika seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah untuk mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).

Selama gerhana bulan berlangsung, maka kesunahan shalat gerhana tetap berlaku. Namun, dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai walau gerhana bulan telah usai. Demikianlah tata cara shalat gerhana bulan berdasarkan keterangan para ulama. Wallahu a’lam.(Alhafiz K/NU.CO.ID)

Penulisan Kata Shalat atau Solat:
Bila merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yang benar adalah salat. Kata shalat, atau solat, bukan termasuk kata baku, namun jamak digunakan.

Mbak Minah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram